Akubawakan arwahku padamu. Tapi kau bilang kalau. Tanpa apa aku datang padamu. Wah! Puisi yang berjudul Tapi ini, suatu renungan yang akhirnya menjadi sebuah monolog. Di dalamnya ada timbal balik antara pikiran dan hati yang isinya berupa tentangan atau sesuatu yang menjadi bandingan. Dibeberapa baris ada kata "aku, padamu, dan bilang
Puisi Selamat Pagi Indonesia Karya: Nanang Suryadi. Puisi: Selamat Pagi Indonesia Karya: Nanang Suryadi. Sepenuhnya Tidak setengah-setengah. Sitemap Disclaimer Puisi: Tanah Air Mata (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Puisi: Bunga Gugur (Karya W.S. Rendra) Puisi: Remang-Remang (Karya W.S. Rendra)
Puisi Zikir Seekor Cacing Karya: Ahmadun Yosi Herfanda. Puisi: Zikir Seekor Cacing Karya: Ahmadun Yosi Herfanda. Sepenuhnya Tidak setengah-setengah. Sitemap Puisi: Tanah Air Mata (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Puisi: Yang Paling Menakjubkan (Karya Sapardi Djoko Damono) Puisi: Menyesal (Karya Ali Hasjmy) Topik Bacaan Akuntansi. Android.
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Tanah airmata tanah tumpah dukaku mata air airmata kami airmata tanah air kami di sinilah kami berdiri menyanyikan airmata kami di balik gembur subur tanahmu kami simpan perih kami di balik etalase megah gedung-gedungmu kami coba sembunyikan derita kami kami coba simpan nestapa kami coba kuburkan duka lara tapi perih tak bisa sembunyi ia merebak kemana-mana bumi memang tak sebatas pandang dan udara luas menunggu namun kalian takkan bisa menyingkir ke manapun melangkah kalian pijak airmata kami ke manapun terbang kalian kan hinggap di air mata kami ke manapun berlayar kalian arungi airmata kami kalian sudah terkepung takkan bisa mengelak takkan bisa ke mana pergi menyerahlah pada kedalaman air mata Analisis Puisi karya Sutardji Calzoum Bachri mengandung unsur estetis/keindahan dari kata "AIR MATA". Kata ini menggambarkan keadaan bangsa indonesia yang sering meneteskan air mata. Puisi ini diciptakan untuk menguak kenyataan yang terjadi pada masyarakat kecil yang tak berdaya. kehidupan masyarakat kecil yang tertindas oleh pengusa-penguasa. Menurut saya Sutardji Calzoum Bachri menggunakan majas dalam penulisan puisi ini menggambarkan kehidupan rakyat kecil yang hidup di daerah penguasa yang tertindas karena para penguasa yang memakan uang rakyat, hingga hidup masyarakat kecil yang dibawah.
Sutardji Calzoum Bachri TANAH AIRMATA Tanah airmata tanah tumpah dukaku mata air airmata kami airmata tanah air kami di sinilah kami berdiri menyanyikan airmata kami di balik gembur subur tanahmu kami simpan perih kami di balik etalase megah gedung-gedungmu kami coba sembunyikan derita kami kami coba simpan nestapa kami coba kuburkan duka lara tapi perih tak bisa sembunyi ia merebak kemana-mana bumi memang tak sebatas pandang dan udara luas menunggu namun kalian takkan bisa menyingkir ke manapun melangkah kalian pijak airmata kami ke manapun terbang kalian kan hinggap di air mata kami ke manapun berlayar kalian arungi airmata kami kalian sudah terkepung takkan bisa mengelak takkan bisa ke mana pergi menyerahlah pada kedalaman air mata kami
puisi tanah airmata karya sutardji calzoum bachri